Interview bersama Basri Lohy

Edisi interview BSMnewsletters

Sepulang dari Semarang saya memikirkan tentang Basri Lohy. Mantan pemain PSIM itu tidak bermain dalam partai penting melawan bekas timnya. Beruntung bisa bertanya-tanya dengan Basri Lohy lewat chat di facebook. Simak hasil wawancara dengan Basri Lohy:

Hey, Basri Lohy gimana kabarnya? Sehat kah?
Alhamdulillah sehat

Banyak yang kecewa ketika anda memutuskan untuk hengkang dari PSIM. komentar anda?
Aku minta maaf kalau mengecewakan teman-teman semua,  mungkin  emang rezeki ku di Semarang. Karena Allah SWT sudah menentukannya.

Sudah 2 pertandingan ini anda tidak bermain.
Bahkan partai melawan bekas tim anda, PSIM anda tak kunjung dimainkan.
bagaimana perasaan anda?
Semua itu terserah keputusan pelatih aja. Saya selalu siap dan hanya bisa bersabar. Penonton akan menilai saya ketika saya turun dilapangan nanti.

Saya pikir ketika kedudukan 1-0 untuk PSIM, anda akan diturunkan.
Karena anda bisa menjadi kartu AS ketika melawan PSIM. Komentar anda?
Awalnya saya berpikir seperti itu. Saya yakin akan dimainkan tapi akhirnya saya tidak jadi bermain. Mau gimana lagi saya hanya pemain dan ikut instruksi pelatih saja.

Berarti anda cukup kecewa tidak bermain melawan PSIM,,?
Kecewa pasti ada. Saya ingin membuktikan kepada PSIM kalau mereka salah melepas saya. Tapi semua sudah berlalu.

Apa yang membedakan atmosfir suporter Semarang dengan Jogja?
Sebenarnya sama saja sih, sama-sama fanatiknya.

Oia saya pernah mendengar isu dari group di Facebook yang mendukung anda masuk Timnas? benarkah itu??
Kalau itu hanya beberapa fans saya yang membuat group tersebut. Tapi saya juga ingin membela Timnas suatu saat nanti.

Terdengar kabar juga sebelum anda memutuskan hengkang dari PSIM. Ada tim ISL yang minat anda?benarkah?Klub mana itu?
Ada, Persiwa Wamena ingin merekrut saya.
Trus kenapa tidak jadi ke Persiwa?
Waktu itu manajemen PSIS sudah dulu menghubungi saya. Persiwa terlambat.

Sewaktu di PSS, PSIM dan PSIS nomer punggung anda 86. Bisa dijelaskan maksud dari nomer 86?  
86 itu adalah tahun kelahiran saya.


Last word untuk pembaca dan pendukung PSIM?
Saya akan kembali menggunakan kostum berlengan batik.
Salam buat teman-teman Brajamusti ya…

Terimakasih  Basri Lohy, Sampai jumpa di Mandala krida lagi.[DM]
foto: dokumen pribadi Basri Lohy

No comments:

Post a Comment