Penyeran PSIM, Felix Lowe (10) dihadang pemain PSS. |
“Pring reketek gunung
gamping ambrol, Serangan PSIM mantep PSS jebol”
PSIM melawan PSS di stadion Mandala Krida, 1997 (KR) |
Itulah yel-yel yang disiapkan oleh supporter PSIM atau lebih
dikenal dengan PTLM (Paguyuban Tresno Laskar Mataram). Pertemuan PSIM Jogja
melawan PSS Sleman terjadi pada 7 Juli 1997 di Stadion Mandala Krida dalam laga
10 Besar Divisi I.
Kedua tim berhasil lolos ke tahap selanjutnya setelah
menduduki runner-up di grup masing-masing. PSIM tergabung dalam Grup Tengah I
bersama Persis Solo, Persitara Jakarta Utara dan Serang Jaya Warna Abadi
(SJWA). Sedang PSS Sleman tergabung dalam Grup Tengah III bersama Persikabo
Bogor, Persiwangi Banyuwangi dan PSJS Jakarta Selatan.
Kembali ke laga PSIM Jogja melawan PSS Sleman pada laga tersebut.
PSIM yang bermaterikan pemain-pemain baru bertekad kembali promosi ke kasta
tertinggi. Beberapa pemain PSIM seperti Widadi Karyadi, Jatmiko dan Putut Jati
Purnomo yang menjadi tulang punggung tidak lagi dipakai.
PSIM bermaterikan pemain muda seperti Wahyudianto “Kancil”
yang sebelumnya memperkuat PSS Sleman. Bambang Sumantri yang lincah disisi
sayap serta Totok Haryanto yang mampu mencetak 4 gol pada fase penyisihan grup.
Sedang PSS Sleman diperkuat eks kapten PSIM, Jatmiko. Pada
posisi striker ada pemain asal Godean, Tri Basuki didukung pemain tengah M. Eksan
yang tampil apik di partai sebelumnya. PSS kala itu bermaterikan pemain lokal
sedang PSIM tahun pertamanya menggunakan jasa pemain asing yaitu Felix Lowe
(geladang) dan Ali Yaya (kiper).
Gol Bambang Sumantri
Antar Kemenangan PSIM atas PSS Sleman
Kedua suporter membentangkan spanduk "PSIM-PSS Ngetoop!" kebanggaan tim DIY dikancah sepakbola nasional |
Pertandingan langsung berjalan sangat ketat sejak wasit
Suhartono meniup peluit. PSIM mengandalkan Totok Haryanto – Felix Lowe di
barisan depan.
Pada menit ke-32 Felix dijatuhkan oleh bek PSS, Sutrisno.
Bambang Sumantri dipercaya mengambil tendangan. Bola melesak menjebol gawang
PSS yang dijaga oleh Buadi. Stadion langsung bergemuruh setelah bola lesakan
Bambang Sumantri masuk ke gawang. Suporter PSIM bersorak menyambutnya.
Kerja sama Felix dan Totok Haryanto beberapa kali mengancam
gawang PSS namun masih bisa dimentahkan oleh kiper. Hingga akhir pertandingan
skor tidak berubah. PSIM unggul 1-0.
Bogel panggilan dari Bambang Sumantri menjelaskan rasa canggung
ketika berhadapan dengan PSS. “Saya sendiri tidak tahu mengapa merasa tegang
sekali” ujarnya.
Kemenangan atas PSS mempermulus jalan PSIM menuju laga
semifinal. PSS akhirnya hanya mampu menjadi peringkat ketiga dalam Grup A kalah
poin dengan PSIM dan Persikota Tangerang yang melaju ke fase semifinal.
ditulis oleh Bawahskor dihimpun dari berbagai surat kabar tahun 1997.
foto: Kedaulatan Rakyat, 1997
Wahyudianto ''kancil' pemain tengah cilik lincah. Kipere Ali yahya dari kamerun.
ReplyDeletemarai kelingan jaman isih cilik :) nice post!